Bagaimana sebenarnya orang Romawi melakukan perhitungan matematis dengan bilangan Romawi? Tanpa konsep tempat (satuan, puluhan, dll.), bagaimana mereka menambah, mengurangi, mengalikan, membagi, bahkan dipakai untuk menjual budak, dan membangun saluran air?
Izinkan saya melontarkan pertanyaan itu kembali kepada Anda, Leonard: Bagaimana Anda menyelesaikan soal matematika yang rumit? Anda mungkin tidak memikirkannya di kepala Anda, atau bahkan di atas kertas. Jika Anda perlu menghitung sesuatu yang sulit—misalnya, akar kuadrat dari 41.786—Anda menggunakan kalkulator. Begitu pula dengan orang-orang Romawi kuno. Tentu saja, alat hitung mereka tidak elektronik, tetapi teknologinya cukup tinggi sehingga mereka dapat membangun dan mengelola kerajaan seluas hampir 2 juta mil persegi tanpa perlu membuat notasi nol. Periksa Bilangan Romawi 1 sampai 100 untuk mempelajari cara membaca dan menulis bilangan Romawi dengan mudah.
Aritmetika dan Bilangan Romawi
Pada pertengahan abad ke-1 SM, Romawi telah memperketat cengkeraman mereka pada Kerajaan Yunani Kuno dan Helenistik, dan revolusi matematika Yunani pun terhenti. Terlepas dari semua kemajuan mereka dalam bidang lain, tidak ada inovasi matematika yang terjadi di bawah Kekaisaran Romawi dan Republik, dan tidak ada ahli matematika terkemuka. Bangsa Romawi tidak menggunakan matematika murni, melainkan hanya untuk penerapan praktisnya, dan rezim Kristen yang mengikutinya (setelah agama Kristen menjadi agama resmi kekaisaran Romawi).
Bilangan Romawi sangat dikenal saat ini, dan merupakan sistem angka yang dominan dalam perdagangan dan administrasi di sebagian besar Eropa selama hampir satu milenium. Ini adalah sistem desimal (bilangan berbasis 10), tetapi tidak secara langsung posisinya, dan tidak menyertakan angka nol. Akibatnya, untuk keperluan perhitungan, bilangan Romawi membuat sistem menjadi lebih rumit dan tidak efisien. Hal itu didasarkan pada penggunaan huruf-huruf alfabet Romawi – I, V, X, L, C, D dan M – digabungkan untuk menandakan jumlah nilainya.
Bilangan Romawi dibentuk dari huruf: I, V, X, L, I, C, D. Setiap huruf mempunyai nilai numerik seperti yang tercantum dalam tabel berikut.
$$\begin{array}{c|c} \hline \text{Bilangan Romawi} & \text{Bilangan Desimal} \\ \hline \text{I} & 1 \\ \text{V} & 5 \\ \text{X} & 10 \\ \text{L} & 50 \\ \text{C} & 100 \\ \text{D} & 500 \\ \text{M} & 1.000 \\ \hline \end{array}$$Saat ini, kita masih menggunakan bilangan Romawi untuk beberapa hal. Misalnya, dalam kasus berikut:
Untuk menyebutkan abad: Kita berada di abad XXI (dua puluh satu). Revolusi Perancis terjadi pada abad XVIII (delapan belas). Michelangelo melukis Kapel Sistina pada abad XVI (keenam belas).
Untuk memberi nama raja dan ratu: Fernando II dari Aragon menikah dengan Isabella I dari Kastilia. Pengganti Felipe IV adalah Charles II.
Untuk memberi nomor pada volume beberapa buku atau film: Kemarin saya menonton film The Godfather II di TV.
Bilangan Romawi masih digunakan dalam berbagai cara di dunia modern:
- Ketika mengacu pada keluarga kerajaan, kaisar dan paus (misalnya, Ratu Elizabeth II, Paus Benediktus XVI).
- Pada bangunan, untuk menandai tahun pembangunan.
- Pada tampilan jam.
- Dalam daftar buku.
- Dalam kredit film atau program TV, untuk menunjukkan tahun produksi.
Kesimpulan
Anda dapat membantu anak Anda merasa lebih nyaman dengan bilangan Romawi dengan mendorong mereka mencari bilangan Romawi di akhir acara TV atau menunjukkan tanggal penerbitan buku. Imbaulah mereka untuk menggunakan tabel di atas untuk mencoba mencari tahu tanggalnya. Anda juga bisa memberi mereka berbagai nomor untuk diterjemahkan ke dalam bilangan Romawi.