Serba-serbi tentang Program Studi Pengajaran Matematika ITB

Halo, semuanya. Kenalin, nama saya Sukardi. Saya adalah founder situs web ini sekaligus akan menjadi teman cerita bagi kalian yang penasaran dengan program studi (prodi) Pengajaran Matematika Institut Teknologi Bandung (PM ITB). Sebagian besar dari teman-teman pasti ingin kepo sedikit banyak tentang prodi tersebut, kan?

Saya adalah awardee beasiswa reguler Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) tahun 2021. Setelah menjalani tiga kali seleksi, yaitu seleksi administrasi, seleksi substansi, dan seleksi wawancara, saya dinyatakan lolos sebagai awardee beasiswa bergengsi tersebut. Saya ingat waktu itu bulan September 2021. Seneng sekali rasanya mendengar kabar itu. Langkah berikutnya adalah memilih tempat kuliah karena status saya belum memiliki letter of acceptance (LoA).

Saya sebenarnya sudah berencana dari awal untuk melanjutkan studi magister di prodi PM ITB. Saya mendapat rekomendasi dari teman kuliah saya waktu S-1 serta beberapa dosen. Saya juga telah mencari informasi seputar prodi tersebut, termasuk di YouTube, tetapi memang benar bahwa informasi terkait prodi tersebut amatlah minim.

Fakta yang unik dan perlu dicatat baik-baik adalah prodi Pengajaran Matematika hanya ada di ITB, setidaknya sampai artikel ini saya publikasikan pada akhir tahun 2024. Sebagai prodi tunggal di Indonesia, bukankah hal itu menjadi sesuatu yang spesial bagi para peminatnya? Belum lagi, kita harus tahu betul perbedaan dari istilah “pendidikan” dan “pengajaran” dalam konteks ini. Prodi Pendidikan Matematika umumnya berfokus pada aspek pedagogis. Sementara itu, prodi Pengajaran Matematika menitikberatkan pada aspek konten matematika, tetapi tentu tidak mengesampingkan aspek pedagogis sama sekali. Oh ya, prodi PM ITB hanya diperuntukkan kepada calon mahasiswa yang hendak mendapat gelar magister, ya. Dengan kata lain, tidak ada prodi PM untuk S-1 maupun S-3. Saya juga mendapat informasi bahwa prodi PM ITB pada tahun 2024 telah dibuka di Kampus ITB Cirebon, bukan hanya di Bandung.

Program Studi Magister Pengajaran Matematika di ITB dirancang untuk meningkatkan kompetensi guru matematika dalam menghadapi tantangan pendidikan modern. Berfokus pada pengajaran yang inovatif, program ini bertujuan membekali peserta dengan pemahaman mendalam tentang metode pengajaran yang relevan dan teknologi terkini untuk mendukung pembelajaran matematika di berbagai tingkatan pendidikan. Lulusannya diharapkan dapat menjadi guru dengan kompetisi yang lebih unggul. Selain itu, alumni prodi ini juga diberikan akses yang terbuka untuk menjadi seorang dosen yang berkecimpung di dunia matematika, baik pendidikan maupun murni.

Melanjutkan studi magister di prodi PM ITB pada tahun 2022 hingga 2024 menjadi pengalaman yang penuh makna bagi saya. Saya resmi tercatat sebagai mahasiswa prodi PM ITB sejak bulan Agustus 2022 dengan dosen wali Dr. Saladin Uttunggadewa, M.Si, salah satu pakarnya kombinatorika di ITB. Dalam kurun waktu kurang lebih 2 tahun, saya menyelesaikan total 36 SKS yang terdiri atas 12 mata kuliah. Setiap mata kuliah memiliki bobot 3 SKS, memberikan tantangan akademik sekaligus membekali saya dengan kompetensi yang relevan untuk mengajar matematika secara lebih efektif dan inovatif. Berikut saya rincikan nama-nama 12 mata kuliah yang saya ambil waktu itu.

  1. Semester 1 – Argumentasi dan Pembuktian Matematika
  2. Semester 1 – Geometri Euklides
  3. Semester 1 – Kombinatorika
  4. Semester 2 – Teori Suku Banyak
  5. Semester 2 – Kecakapan Matematika
  6. Semester 2 – Statistika
  7. Semester 2 – Eksplorasi dalam Matematika Diskret (mata kuliah pilihan)
  8. Semester 3 – Pembelajaran Matematika Sekolah
  9. Semester 3 – Teori Bilangan dan Aritmetika (mata kuliah pilihan)
  10. Semester 3 – Projek I
  11. Semester 4 – Eksplorasi dalam Aljabar (mata kuliah pilihan)
  12. Semester 4 – Projek II

Dari 12 mata kuliah di atas, ada 9 mata kuliah wajib dan 3 mata kuliah pilihan. Secara administratif, setiap mahasiswa memang diharuskan memilih 3 mata kuliah pilihan untuk ditempuh. Saya memilih Eksplorasi dalam Matematika Diskret, Teori Bilangan dan Aritmetika, dan Eksplorasi dalam Aljabar waktu itu. Ada beberapa mata kuliah pilihan lain yang dapat dipilih selain itu, yakni Eksplorasi dalam Analisis, Eksplorasi dalam Geometri, Simetri dan Fungsi, dan sebagainya. Semua mata kuliah yang saya tuliskan ini merupakan mata kuliah internal prodi PM ITB. Kebijakan waktu itu memperbolehkan mahasiswa mengambil mata kuliah eksternal, artinya di luar prodi PM ITB, sebagai mata kuliah pilihan. Sebagai contoh, rekan saya pernah mengambil mata kuliah Fisika-Matematika (Fismat) yang sebenarnya merupakan mata kuliah internal milik prodi Fisika ITB.

Dalam memilih mata kuliah pilihan di Program Studi Magister Pengajaran Matematika ITB, saya mempertimbangkan dua hal utama: minat pribadi terhadap topik tertentu dan kebutuhan profesional di masa depan. Misalnya, saya memilih Eksplorasi dalam Aljabar karena saya tertarik dengan struktur-struktur matematika yang lebih abstrak, dan topik ini sangat relevan dengan kebutuhan saya dalam mendalami bidang pengajaran matematika. Sementara itu, saya memilih Eksplorasi dalam Matematika Diskret karena materi ini sering kali menjadi tantangan bagi siswa sehingga saya ingin memahami cara terbaik untuk menyajikannya dengan metode yang inovatif.

Selain itu, saya juga mempertimbangkan fleksibilitas waktu dan tingkat kesulitan dari mata kuliah tersebut. Diskusi dengan dosen wali dan teman seangkatan maupun berbeda angkatan menjadi langkah penting dalam menentukan pilihan yang tepat. Mereka membantu memberikan perspektif tentang materi yang diajarkan, beban tugas, hingga potensi penerapannya dalam dunia kerja.

Salah satu mata kuliah wajib yang ingin saya soroti adalah Argumentasi dan Pembuktian Matematika. Kami sering menyingkatnya dengan sebutan APM. Sebagai catatan, nama mata kuliah ini mungkin berubah atau barangkali ditiadakan pada tahun-tahun ajaran mendatang. APM memberikan angkatan kami banyak warna. Terlebih lagi, mata kuliah tersebut ditempuh pada saat semester pertama, awal-awal merasakan vibes S-2 di kampus penuh orang ambis tersebut.

Waktu itu, dosen pengampu APM adalah Prof. Dr. Salman A.N., S.Si., M.Si., yang nantinya menjadi dosen pembimbing tesis saya. Kami memanggil beliau “Pak Salman”. APM pada intinya adalah suatu perjalanan untuk menjadi seorang arsitek matematika. Kita diajak untuk memahami logika, kemudian belajar untuk memberikan argumentasi yang valid sebagai bukti dari kebenaran suatu proposisi. Dari mata kuliah ini, kami banyak belajar tentang perspektif baru, yang belum pernah kami terima saat menjalani studi S-1. Bukti matematika ternyata dibangun dengan begitu canggih, melalui metode-metode pembuktian yang sekeren itu. Kami menganggap mata kuliah ini sangat berfaedah untuk mengembangkan kemampuan bermatematika sebagai seorang guru.

Pengajaran Matematika ITB
Foto bersama pada makul APM

Dosen-dosen di prodi ini sangat profesional dan berorientasi pada perkembangan mahasiswa. Mereka tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga mentor yang mendukung mahasiswa dalam memahami konsep-konsep matematika yang kompleks. Mereka sering mendorong kami untuk berpikir kritis, mengeksplorasi pendekatan baru dalam pengajaran, serta terlibat dalam penelitian yang aplikatif. Hubungan yang hangat dan terbuka antara dosen dan mahasiswa menciptakan suasana belajar yang kondusif.

Salah satu keunggulan prodi ini adalah efisiensi dalam sistem administrasinya. Proses birokrasi yang sederhana dan praktis memudahkan saya dalam mengurus berbagai dokumen, mulai dari pendaftaran hingga pengajuan tesis. Hal ini membuat saya dapat lebih fokus pada pembelajaran tanpa terlalu banyak terganggu oleh urusan administratif yang rumit seperti saat studi S-1. Rekan-rekan saya yang lain juga merasakan hal serupa. Mereka bahkan begitu kagum dengan sosok staf tata usaha prodi PM ITB waktu itu karena begitu cekatan, fleksibel, dan responsif dalam melayani mahasiswa. Kami mengenalnya sebagai Bu Tik.

Selama kuliah, saya mendapatkan kesempatan untuk menulis buku, melakukan penelitian, dan merancang strategi pendidikan yang inovatif. Aktivitas ini menjadi sarana bagi saya untuk mengintegrasikan teori dan praktik, sekaligus memberikan kontribusi nyata dalam bidang pendidikan matematika. Banyak ide baru yang muncul dari diskusi dengan teman-teman sekelas maupun dosen, yang kemudian saya aplikasikan dalam pekerjaan saya sebagai guru.

Pengalaman paling berkesan adalah saat saya menyelesaikan tesis. Bimbingan dari dosen pembimbing saya, yaitu Prof. M. Salman A.N., S.Si., M.Si., sangat mendalam, baik dari segi metodologi maupun substansi penelitian. Judul yang saya angkat dalam tesis saya adalah “Pengembangan Buku Pengayaan untuk Meminimalisasi Terjadinya Kelancungan Matematis”. Sesuai judulnya, metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development [R&D]). Saya benar-benar merasakan proses penempaan dan ujian konsistensi yang begitu keras waktu itu. Intensitas semangat yang fluktuatif saya rasakan sembari mengikuti mata kuliah yang melibatkan pertemuan di kelas. Proses ini sangat menantang dan memberikan kepuasan tersendiri saat saya berhasil menyelesaikannya. Oh ya, jika ada yang ingin memperoleh file lengkap dari tesis saya tersebut, silakan request via email shanedizzy6@gmail.com. Nanti akan saya kirimkan via email juga.

Seminar Proyek I ITB
Seminar Proyek I ITB

Selain itu, saya merasakan bahwa ITB memiliki lingkungan yang mendukung kolaborasi dan pengembangan diri. Teman-teman sekelas berasal dari berbagai latar belakang, yang membuat diskusi menjadi lebih kaya. Kami sering bertukar pengalaman mengajar dan berbagi strategi untuk mengatasi tantangan di kelas masing-masing. Jaringan pertemanan ini menjadi salah satu hal yang paling saya hargai. Kami sering mengadakan belajar kelompok di sejumlah kafe di Bandung seperti Sans Co.

Mengabadikan momen setelah belajar bareng
Mengabadikan momen setelah belajar bareng

Secara keseluruhan, kuliah magister di ITB adalah perjalanan yang penuh pembelajaran dan inspirasi. Saya tidak hanya memperoleh pengetahuan akademik, tetapi juga keterampilan praktis yang langsung dapat diterapkan dalam pekerjaan saya sebagai guru matematika. Pengalaman ini memberikan bekal berharga untuk terus berkontribusi dalam dunia pendidikan, khususnya dalam mencetak generasi yang lebih melek matematika.

Pengajaran Matematika ITB
Foto bersama Pak Salman saat Wisuda Oktober 2024

Today Quote

Education the mind without education the heart is no education at all.

Tanya Jawab Umum (TJU)

Nomor 1

Apakah kuliah diadakan setiap hari Senin sampai Jumat?

Selama 2 tahun menempuh studi S-2 di prodi PM ITB pada tahun 2022–2024, mata kuliah internal, baik wajib maupun pilihan, selalu dilaksanakan pada hari Rabu–Jumat. Ini berarti, hari Senin dan Selasa kami libur. Hal ini dikecualikan kalau ada kesepakatan yang dibuat secara khusus oleh dosen tertentu dengan mahasiswanya, biasanya terjadi karena ada jadwal yang berbentrokan. Kebijakan kuliah Rabu–Jumat ini mungkin berubah seiring dengan berjalannya waktu sehingga perlu menjadi perhatian. Namun, saya pribadi menganggap kebijakan memadatkan perkuliahan menjadi tiga hari adalah hal yang baik karena beberapa mahasiswa prodi ini masih menjadi guru aktif. Sembari kuliah, mereka juga harus memenuhi tanggung jawab mereka untuk mengajar di sekolah.

Nomor 2

Bagaimana tingkat kesulitan kuliah di prodi PM ITB? Apakah terasa berat?

Jawabannya sangat subjektif ya kalau untuk ini. Saya pribadi tidak berpandangan bahwa kuliah di prodi PM ITB berat meskipun ada sejumlah mata kuliah yang saya was-was karena esensi matematika murninya sangat kental, seperti Teori Suku Banyak. Selain itu, saya rasa masih sangat bisa dijangkau oleh mahasiswa S-1 yang kemungkinan besar berasal dari prodi Pendidikan Matematika. Yang penting, lakukan pembelajaran mandiri di luar kelas, ya. Jika hanya mengandalkan penjelasan dari dosen secara tatap muka, saya rasa itu sangat tidak cukup untuk memahami materi secara sepenuhnya.

Nomor 3

Apakah dosen-dosen di sana killer-killer?

Ngakak juga ketika ditanya ini. Mungkin karena yang bertanya pernah mengalami kesan buruk selama kuliah S-1 ya. Hal yang membuat saya salut dengan prodi PM ITB adalah dosen-dosennya yang profesional dan responsif. Mereka sangat menjunjung tinggi kode etik dosen dan melayani mahasiswa dengan baik. Saya pribadi tidak melihat ada dosen yang killer di sana. Kalau tegas, mungkin ada, ya. Secara keseluruhan, semua dosennya keren.

Nomor 4

Seberapa besar uang yang perlu disiapkan untuk kuliah di prodi PM ITB?

Pada masa saya (2022 hingga 2024), besarnya nominal biaya pendidikan yang perlu dibayar mahasiswa prodi PM ITB adalah Rp13,5 juta per semester. Ini sudah mencakup semuanya. Ini berarti, total biaya pendidikan selama 4 semester (2 tahun) adalah Rp54 juta. Namun, angka ini mungkin akan berubah karena perubahan waktu.

Nomor 5

Apa gelar yang diperoleh mahasiswa setelah lulus dari prodi PM ITB? Apakah linear dengan sarjana pendidikan?

Sebelum Mei 2024, kebijakan ITB menetapkan bahwa gelar untuk mahasiswa prodi PM ITB adalah magister sains pengajaran, ditulis M.Si.P. Namun, kebijakan baru membuatnya diganti menjadi magister sains, ditulis M.Si., sehingga gelar ini sama dengan gelar lulusan prodi ilmu alam lainnya di FMIPA ITB. Uniknya, kesetaraan gelar ini tidak mematahkan linearitas dari prodi PM ITB dan prodi Pendidikan Matematika. Kedua prodi ini secara resmi masih dianggap linear oleh pemerintah, khususnya kementerian pendidikan.

Nomor 6

Bagaimana tips agar lolos seleksi masuk prodi PM ITB?

Saat itu, ada tiga seleksi yang perlu diikuti oleh setiap calon mahasiswa yang hendak mendaftar prodi PM ITB. Semuanya dilaksanakan secara daring. Pertama, seleksi administrasi, yaitu mengumpulkan berkas-berkas yang diminta via situs web mereka. Salah satu berkas penting yang pasti ada tentunya adalah ijazah dan transkrip nilai S-1. Jika dinyatakan lolos, calon mahasiswa akan diberi tahu untuk mengikuti seleksi berikutnya, yaitu seleksi substansi (tes). Pemberitahuan biasanya dilakukan via email. Tes dilaksanakan secara tertulis dengan bentuk soal yang bisa berupa pilihan ganda maupun esai. Materinya beragam, tetapi aljabar dan kalkulus mendominasi. Saya memiliki arsip soal tesnya di sini untuk memberi gambaran terkait bentuk dan tingkat kesulitannya.

Informasi seleksi berikutnya juga biasanya disampaikan lewat email. Seleksi terakhir adalah wawancara. Dulu ada dua orang dosen yang mewawancarai saya via Zoom. Mereka bertanya seputar saya secara personal, pekerjaan, aktivitas sehari-hari, topik tesis yang rencananya akan diangkat, serta kesanggupan menyelesaikan pembiayaan pendidikan. Wawancaranya kurang lebih berlangsung selama 30 menit. Beberapa saat setelahnya, informasi terkait lolos-tidaknya calon mahasiswa akan disampaikan via email. Saya rasa peluang untuk berhasil lolos prodi ini juga besar, apalagi peminatnya juga biasanya tidak terlalu banyak.

Nomor 7

Apakah ada organisasi atau komunitas mahasiswa dari internal prodi PM ITB?

Setahu saya, belum ada. Ini berbeda dengan kebanyakan prodi S-1 yang telah dibentuk himpunan atau komunitas mahasiswanya. Di luar prodi, beberapa mahasiswa pada zaman saya terlibat aktif sebagai anggota Keluarga Mahasiswa Islam (Kamil) Pascasarjana ITB.

Nomor 8

Bagaimana bentuk ujian akhir dari mata kuliah yang ada di prodi PM ITB?

Ujian akhir sebagian mata kuliah berbentuk tes tertulis (uraian). Sebagiannya lagi berupa projek. Misalnya, pada mata kuliah Kecakapan Matematika, kami diberi tugas akhir berupa pembuatan makalah. Pada mata kuliah, Pembelajaran Matematika Sekolah, kami diminta membuat rencana pembelajaran. Pada mata kuliah Statistika, kami harus memproduksi artikel ilmiah yang metodenya melibatkan statistika inferensial seperti yang terlihat pada gambar (versi lengkapnya dapat diakses via situs web Mathema). Selebihnya, bentuk ujian akhir ditentukan oleh dosen pengampu.

Cuplikan artikel ilmiah hasil pembelajaran mata kuliah Statistika
Cuplikan artikel ilmiah hasil pembelajaran mata kuliah Statistika

Nomor 9

Bagaimana dengan sumber belajar yang digunakan? Apakah harus dibeli? Apakah semuanya berbahasa Inggris?

Sama sekali tidak perlu dibeli. Semuanya serba digital. Sumber belajar dari semua mata kuliah yang saya tempuh berupa e-book yang bisa diunduh secara gratis via internet. Kadang-kadang untuk keperluan tertentu, saya pribadi mencetaknya agar tidak keseringan menghadap layar. Namun, itu sepenuhnya bergantung dari preferensi masing-masing, ya. Kebanyakan dosen memang lebih memilih menggunakan buku teks berbahasa Inggris karena lebih lengkap dan terstruktur. Namun, pembelajaran dilaksanakan dengan didominasi oleh bahasa Indonesia.

Nomor 10

Bagaimana dengan prosedur penyusunan dan pengajuan tesis?
Momen saat rekan saya (Fakhrunnisa Cahya Afifi) menyelesaikan Seminar Projek I
Momen saat rekan saya (Fakhrunnisa Cahya Afifi) menyelesaikan Seminar Projek I

Dulu, kami mencari topik tesis secara mandiri, tetapi beberapa rekan memilih untuk berdiskusi dengan dosen tertentu. Dalam diskusi tersebut, dosen biasanya menawarkan topik-topik tertentu untuk dikaji. Selain itu, terdapat juga program pemilihan topik tesis yang memungkinkan mahasiswa memilih berdasarkan daftar topik yang diusulkan oleh dosen. Dengan demikian, mahasiswa dapat menerima topik tesis dari daftar yang ditawarkan.

Nomor 11

Berapa jumlah mahasiswa aktif di prodi PM ITB setiap angkatannya?

Kalau ditotalkan dari semester ganjil dan genap, Angkatan 2021 ada belasan mahasiswa (mendekati 20, saya lupa persisnya). Angkatan 2022 (angkatan saya) ada 6 mahasiswa (semester ganjil) dan 4 mahasiswa (semester genap). Angkatan 2023 ada belasan mahasiswa juga. 


Demikianlah pengalaman saya menempuh studi di Program Studi Magister Pengajaran Matematika Institut Teknologi Bandung (PM ITB) selama tahun 2022–2024. Tulisan ini saya buat berdasarkan pengalaman pribadi saya sehingga ada kemungkinan beberapa hal, seperti sistem, regulasi, atau suasana belajar, telah berubah sejak saat itu. Namun, saya berharap cerita ini dapat memberikan gambaran dan inspirasi bagi teman-teman yang sedang mempertimbangkan atau berminat melanjutkan studi di prodi ini.

Jika ada pertanyaan lebih lanjut atau hal yang belum sempat saya bahas, jangan ragu untuk menyampaikannya via kolom komentar. Selamat mengeksplorasi dan semoga sukses dalam perjalanan pendidikan kalian! 😊