Materi, Soal, dan Pembahasan – Pembuktian dengan Metode Kontradiksi

Metode kontadiksi

Misalkan p merupakan suatu proposisi. Dalam logika matematika, proposisi majemuk p¬p selalu bernilai salah, yang selanjutnya dikenal sebagai kontradiksi. Dengan kata lain, p dan ¬p tidak dapat bernilai benar secara bersamaan. Sebagai contoh, proposisi 1=0 dan 10 adalah dua pernyataan yang kontradiktif. Jika kita menganggap 1=0 adalah proposisi yang benar, maka otomatis 10 adalah pernyataan yang salah. Kita tidak dapat mengatakan keduanya benar (atau kadang-kadang benar di saat tertentu, tetapi masih dalam konteks penjumlahan pada sistem bilangan desimal) meskipun kita melakukan manipulasi matematis yang “cerdik” sekali pun.

Baca Juga: Soal dan Pembahasan – Logika Matematika

Proposisi majemuk pq sering kali menjadi pernyataan yang harus dibuktikan kebenarannya. Di lain sisi, kita mendefinisikan bahwa proposisi majemuk tersebut bernilai salah hanya ketika p benar dan q salah seperti yang terlihat pada tabel kebenaran di bawah.

pqpqBenarBenarBenarBenarSalahSalahSalahBenarBenarSalahSalahBenar

Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa p benar dan q salah akan mengakibatkan pq salah. 

Baca Juga: Soal dan Pembahasan – Predikat dan Kuantor dalam Logika Matematika

Asumsikan bahwa p (hipotesis) benar seperti pembuktian langsung (direct proof) lainnya. Namun, alih-alih membuktikan bahwa q (konklusi) bernilai benar, kita mempertanyakan satu hal yang urgen, yaitu “Mengapa q tidak mungkin salah?” Lagi pula, jika q memang bernilai benar, seharusnya ada alasan tertentu yang membuatnya tidak mungkin salah. Pemikiran seperti inilah yang melandasi terciptanya metode kontradiksi (proof by contradiction). Beberapa istilah yang dipakai sebagai alternatif dari metode kontradiksi adalah reductio ad absurdum atau argumentum ad absurdum atau apagogical arguments.

Baca Juga: Materi, Soal, dan Pembahasan – Gerbang Logika

Dengan kata lain, konstruksi dari metode kontradiksi adalah mengasumsikan bahwa p benar dan q salah, kemudian menelusuri alasan mengapa kondisi tersebut tidak mungkin terjadi. Asumsi demikian biasanya akan mengakibatkan kontradiksi terhadap sesuatu yang telah kita percayai benar. Sebagai contoh, asumsi p benar dan q salah ternyata menghasilkan pernyataan akhir 0!=0, padahal definisi mengatakan bahwa 0!=1 (yang telah kita percayai benar). Dengan kata lain, 0!=0 adalah pernyataan yang kontradiktif. Setelah kita menemukannya, kita bisa langsung simpulkan bahwa q haruslah benar. Pada kenyataannya, tidak ada cara untuk kita dalam menduga pernyataan kontradiktif apa yang akan terjadi. Secara ringkas, diagram kerja  dari metode kontradiksi (dibandingkan dengan metode maju-mundur dalam pembuktian langsung) saat ingin membuktikan kebenaran AB adalah sebagai berikut.

Berkas terkait materi pembuktian dengan menggunakan metode kontradiksi dapat diakses dan diunduh melalui tautan berikut: Download (PDF).


Artikel ini ditulis berdasarkan beberapa sumber. Untuk sumber berbahasa Inggris, salah satu yang digunakan adalah buku “How to Read and Do Proofs” yang ditulis oleh Daniel Solow. Oleh karena itu, untuk meminimalisasi kesalahan penafsiran, padanan untuk beberapa kata/istilah diberikan dalam tabel berikut.

No.Bahasa IndonesiaBahasa Inggris1.Metode KontradiksiContradiction Method2.Pembuktian dengan KontradiksiProof by Contradiction3.KontradiktifContradictive4.ProposisiProposition5.Proposisi MajemukCompound Proposition6.ImplikasiImplication7.HipotesisHypothesis8.KonklusiConclusion9.Tabel KebenaranTruth Table10.Pembuktian LangsungDirect Proof11.Pembuktian TaklangsungIndirect Proof12.Metode Maju-MundurForward-Backward Method


Today Quote

Sang juara adalah orang yang gagal sebanyak x kali, tetapi bangkit sebanyak (x+1) kali.

Berikut ini telah disediakan sejumlah soal dan pembahasan terkait penggunaan metode kontradiksi dalam membuktikan proposisi.
Catatan: Simbol ◼ menyatakan quod erat demonstrandum (Q.E.D), artinya “yang sudah terbukti”. Kita biasanya menggunakan simbol itu untuk menyatakan bahwa proses pembuktian sudah selesai.

Soal Nomor 1

Nyatakan proposisi berikut sehingga kata “tidak/bukan” tidak muncul secara eksplisit.

  1. 10100 bukan bilangan ganjil.
  2. 5 bukan bilangan rasional.
  3. Bilangan real adbc tidak sama dengan 0 untuk setiap a,b,c,dR.
  4. Segitiga ABC bukan segitiga sama sisi.
  5. Suku banyak a0+a1x++anxn tidak memiliki akar real untuk setiap bilangan bulat a0,a1,,an.

Pembahasan

Soal Nomor 2

Ketika menggunakan metode kontradiksi untuk membuktikan proposisi berikut, apa yang harus kita andaikan?

  1. Jika l,m, dan n adalah tiga bilangan bulat berurutan, maka 24 tidak membagi l2+m2+n2+1.
  2. Untuk setiap bilangan bulat n>2, xn+yn=zn tidak punya solusi bulat untuk x,y, dan z.  
  3. Jika f dan g adalah dua fungsi sedemikian sehingga gf dan f tidak terbatas di atas, maka g juga tidak terbatas di atas.

Pembahasan

Baca Juga: Syarat Cukup dan Syarat Perlu dalam Matematika

Soal Nomor 3

Tunjukkan bahwa paling sedikit 4 dari 22 hari pasti jatuh pada hari yang sama.

Pembahasan

Soal Nomor 4

Buktikan bahwa paling sedikit ada dua orang di bumi yang lahir pada detik, menit, jam, hari, dan tahun yang sama pada abad ke-20. Asumsikan bahwa paling sedikit ada 4 miliar orang yang lahir pada abad itu. Asumsikan juga satu tahun terdiri dari 365 hari.

Pembahasan

Soal Nomor 5

Buktikan bahwa dalam suatu pesta yang dihadiri oleh n2 orang, paling sedikit ada dua orang yang memiliki jumlah teman yang sama pada pesta itu.
Catatan: Asumsikan bahwa relasi “berteman’ sebagai relasi setangkup (simetris), artinya jika A berteman dengan B, maka B berteman dengan A.

Pembahasan

Soal Nomor 6

Buktikan bahwa jika bilangan bulat n2 ganjil, maka n juga ganjil.

Pembahasan

Baca Juga: Materi, Soal, dan Pembahasan – Operasi Logika dan Tabel Kebenaran

Soal Nomor 7

Buktikan bahwa jika 3n+2 ganjil dengan nZ, maka n juga ganjil.

Pembahasan

Baca Juga: Materi, Soal, dan Pembahasan – Pembuktian dengan Menggunakan Ketunggalan

Soal Nomor 8

Buktikan bahwa 2 merupakan bilangan irasional.

Pembahasan

Soal Nomor 9

Buktikan bahwa jika n adalah bilangan kuadrat sempurna (perfect square), maka n+2 bukan bilangan kuadrat sempurna.
Catatan: Bilangan kuadrat sempurna didefinisikan sebagai bilangan bulat positif yang merupakan kuadrat dari suatu bilangan bulat positif yang lain.

Pembahasan

Soal Nomor 10

Buktikan bahwa 2log7 adalah bilangan irasional.

Pembahasan

Baca Juga: Analogi Logika Matematika pada Rangkaian Listrik

Soal Nomor 11

Buktikan bahwa jumlah dari bilangan irasional dan bilangan rasional menghasilkan bilangan irasional.

Pembahasan

Soal Nomor 12

Buktikan bahwa jika x dan y merupakan bilangan real dengan x0,y0, dan x+y=0, maka x=0 dan y=0.

Pembahasan

Soal Nomor 13

Buktikan bahwa tidak ada bilangan real positif x dan y dengan xy sedemikian sehingga x3y3=0.

Pembahasan

Soal Nomor 14

Buktikan bahwa jika (n1),n, dan (n+1) merupakan bilangan bulat positif berurutan, maka kubik dari bilangan terbesar tidak sama dengan jumlah kubik dari dua bilangan lainnya.

Pembahasan

Soal Nomor 15

Buktikan bahwa jika n merupakan bilangan bulat positif sedemikian sehingga n3n6=0, maka untuk setiap bilangan bulat positif m dengan mn, berlaku m3m60.

Pembahasan

Soal Nomor 16

Misalkan a,b, dan c adalah bilangan real dengan c0. Buktikan bahwa jika cx2+bx+a tidak memiliki akar rasional, maka ax2+bx+c juga tidak memiliki akar rasional.

Pembahasan

Soal Nomor 17

Buktikan bahwa jika p dan q adalah bilangan bulat dengan pq serta p prima dan membagi q, maka q bukan prima.
Catatan: Bilangan bulat n>1 dikatakan sebagai bilangan prima jika n memiliki tepat dua faktor, yaitu 1 dan n.

Pembahasan

Soal Nomor 18

Buktikan bahwa jika a,b, dan c adalah bilangan real dengan a0, maka fungsi f(x)=ax2+bx+c bukan fungsi satu-satu (fungsi injektif).

Pembahasan

Soal Nomor 19

Buktikan bahwa jika a>0 merupakan bilangan real, maka f(x)=ax merupakan fungsi satu-satu (fungsi injektif).

Pembahasan

Baca Juga: Materi, Soal, dan Pembahasan – Kalimat Terbuka dan Kalimat Tertutup

Soal Nomor 20

Buktikan bahwa jika a dan b merupakan bilangan bulat serta b ganjil, maka ±1 bukan akar dari ax2+bx+a.

Pembahasan

Soal Nomor 21

Buktikan bahwa jika p dan q merupakan bilangan bulat ganjil, maka persamaan x2+2px+2q=0 tidak memiliki solusi rasional untuk x.

Pembahasan

Soal Nomor 22

Buktikan bahwa untuk semua bilangan prima p, p+7 merupakan bilangan komposit.
Catatan: Bilangan komposit merupakan bilangan bulat positif >2 yang bukan prima.

Pembahasan

Soal Nomor 23

Buktikan bahwa jika a,b,c, dan d merupakan bilangan real sehingga persamaan ax+by=0 dan cx+dy=0 memiliki solusi tunggal, maka adbc0.

Pembahasan

Soal Nomor 24

Buktikan bahwa polinomial x4+2x2+2x+2 tidak dapat dinyatakan sebagai hasil kali dari dua polinomial x2+ax+b dan x2+cx+d untuk suatu bilangan bulat a,b,c, dan d.

Pembahasan

Soal Nomor 25

Tentukan banyak tripel bilangan bulat (a,b,c) yang memenuhi a!+b!=c!.

Pembahasan

Soal Nomor 26

Buktikan bahwa e merupakan bilangan irasional dengan menggunakan fakta bahwa e=1+11!+12!+13!+.

Pembahasan

Soal Nomor 27

Buktikan bahwa himpunan bilangan real dan himpunan bilangan irasional taktercacah (uncountable).

Pembahasan