Materi, Soal, dan Pembahasan – Pembuktian Kombinatorial

Pembuktian kombinatorial

Pembuktian kombinatorial (combinatorial proof), atau argumen kombinatorial, merupakan salah satu metode pembuktian yang dipakai untuk membuktikan kebenaran dari identitas kombinatorial. Pembuktian kombinatorial juga dikenal sebagai pembuktian dengan pencacahan ganda (proof by double counting). Identitas kombinatorial dibuktikan dengan  mencacah banyak elemen dari himpunan terpilih dalam dua cara berbeda untuk mendapatkan ekspresi berbeda yang termuat di dalam identitas tersebut. Karena ekspresi tersebut menyatakan objek yang sama, hasilnya tentu sama dan identitas kombinatorial itu akhirnya terbangun.

Ide yang dipakai dalam pembuktian kombinatorial terkadang cukup tricky, tetapi proses pembuktian kombinatorial dirasa lebih mudah dicerna karena kita bekerja pada objek yang konkret. Di sisi lain, identitas binomial juga sebenarnya sering kali berhasil dibuktikan dengan pembuktian aljabar (algebraic proof).


Sebagai contoh, akan dibuktikan bahwa k=0n(nk)=2n untuk setiap bilangan asli n dengan menggunakan pembuktian kombinatorial.

Pandang eksperimen acak berupa pengetosan sekeping koin sebanyak n kali. Dalam hal ini, kita akan menghitung banyaknya keluaran yang mungkin dari eksperimen acak tersebut dengan menggunakan dua cara yang berbeda. Cara pertama akan menghasilkan 2n, sedangkan cara kedua akan menghasilkan k=0n(nk). Kemudian, kita akan menyimpulkan bahwa dua ekspresi ini pasti memiliki nilai yang sama karena keduanya menghitung keluaran dari eksperimen acak yang sama.

Karena masing-masing pengetosan menghasilkan 2 keluaran (angka atau gambar), akan ada 2n keluaran berbeda dari pengetosan koin sebanyak n kali yang didapat dengan menggunakan aturan perkalian.

Di sisi lain, dari n kali pengetosan koin, setiap keluaran akan memunculkan k angka dan nk gambar dengan 0kn. Dengan kata lain, akan ada (nk) keluaran yang memuat tepat k angka. Hal ini terjadi karena pada masing-masing keluaran tersebut, kita seperti memilih k dari n pengetosan yang menghasilkan sisi angka. Oleh karena itu, banyak keluaran secara keseluruhan adalah k=0n(nk).

Dari sini, disimpulkan bahwa k=0n(nk)=2n. ◼


Berikut ini merupakan beberapa soal yang jawabannya melibatkan penggunaan pembuktian kombinatorial. Sebagai catatan, notasi kombinasi (nk) menyatakan banyaknya subhimpunan beranggotakan k elemen dari himpunan beranggotakan n elemen, yaitu n!k!(nk)!.


Artikel ini ditulis berdasarkan beberapa sumber, termasuk sumber berbahasa Inggris. Oleh karena itu, untuk meminimalisasi kesalahan penafsiran, padanan untuk beberapa kata/istilah diberikan dalam tabel berikut.

No.Bahasa IndonesiaBahasa Inggris1.Pembuktian KombinatorialCombinatorial Proof2.Argumen KombinatorialCombinatorial Argument3.Identitas KombinatorialCombinatorial Identity4.Pembuktian AljabarAlgebraic Proof5.Pembuktian dengan Pencacahan GandaProof by Double Counting6.Pencacahan GandaDouble Counting7.Himpunan TakkosongNonempty Set8.Teorema BinomialBinomial Theorem9.Identitas PascalPascal’s Identity10.Identitas VandermondeVandermonde’s Identity11.PartisiPartition12.Identitas Tongkat HokiHockey Stick Identity


Quote by Wilson Kanadi

To be the best, you must be able to handle the worst.

Soal Nomor 1

Dengan menggunakan pembuktian kombinatorial, buktikan bahwa (nk)=(nnk).

Pembahasan

Soal Nomor 2

Buktikan teorema binomial berikut.
(x+y)n=j=0n(nj)xnjyj=(n0)xn+(n1)xn1y++(nn1)xyn1+(nn)yndengan x dan y adalah variabel serta n merupakan suatu bilangan bulat nonnegatif.

Pembahasan

Baca Juga: Soal dan Pembahasan – Teorema Binomial dan Perluasannya 

Soal Nomor 3

Buktikan identitas Pascal berikut.
(n+1k)=(nk1)+(nk)

Pembahasan

Soal Nomor 4

Tunjukkan bahwa (2nn) merupakan bilangan genap.

Pembahasan

Soal Nomor 5

Buktikan identitas Vandermonde berikut.
(m+nk)=i=0k(mi)(nki)dengan syarat m,n,k0, km, dan kn.

Pembahasan

Soal Nomor 6

Diberikan bilangan bulat n5. Tuliskan pembuktian kombinatorial ntuk memperlihatkan bahwa
(2n5)=2(n5)+2n(n4)+(n2n)(n3).

Pembahasan

Soal Nomor 7

Dengan menggunakan pembuktian kombinatorial, buktikan bahwa
(2n2)=2(n2)+n2.

Pembahasan

Soal Nomor 8

Dengan menggunakan pembuktian kombinatorial, buktikan bahwa
(2nn)=(n0)2+(n1)2+(nn)2.

Pembahasan

Soal Nomor 9

Dengan menggunakan pembuktian kombinatorial, buktikan bahwa
i=0n(ni)(2nni)=(3nn).

Pembahasan

Soal Nomor 10

Dengan menggunakan pembuktian kombinatorial, buktikan bahwa
(2n+2n+1)=(2nn+1)+2(2nn)+(2nn1).

Pembahasan

Soal Nomor 11

Misalkan m dan n merupakan bilangan bulat positif. Dengan menggunakan pembuktian kombinatorial, buktikan identitas berikut.
(m+nn)=(m0)(n0)+(m1)(n1)++(mn)(nn)

Pembahasan

Soal Nomor 12

Misalkan n,m, dan k merupakan bilangan asli yang memenuhi n>m>k. Dengan menggunakan pembuktian kombinatorial, buktikan bahwa
(nm)(mk)=(nk)(nkmk).

Pembahasan

Soal Nomor 13

Buktikan identitas tongkat hoki berikut.
(n+1r+1)=k=rn(kr).

Pembahasan

Baca Juga: Materi, Soal, dan Pembahasan – Teorema Bintang dan Garis

Soal Nomor 14

Misalkan n dan k merupakan bilangan asli dengan nk dan f(n,k) menyatakan banyaknya cara untuk menuliskan n sebagai penjumlahan k suku bilangan asli dengan memperhatikan urutan. Sebagai contoh, f(5,3)=6, yaitu
1+1+3=51+3+1=53+1+1=52+2+1=52+1+2=51+2+2=5Dengan menggunakan pembuktian kombinatorial, buktikan bahwa f(n,k)=(n1k1).

Pembahasan

Soal Nomor 15

Bilangan Stirling jenis kedua (Stirling number of the second kind) menyatakan banyaknya cara mempartisi [n]={1,2,,n} menjadi k kelas yang dinotasikan oleh {nk}. Dengan menggunakan pembuktian kombinatorial, buktikan bahwa proposisi berikut benar.
a. {nn1}=(n2)
b. {nn2}=(n3)+12(n2)(n22)
c. {n2}=2n11.

Pembahasan

Soal Nomor 16

Bilangan Bell (Bell number) b(n) merupakan jumlah dari bilangan-bilangan Stirling jenis kedua. Dengan kata lain, bilangan Bell menyatakan banyaknya cara mempartisi [n]. Dengan menggunakan pembuktian kombinatorial, buktikan bahwa b(n+1)=k=0n(nk)b(k)dengan n0 dan b(0)=1.

Pembahasan

Soal Nomor 17

Peracakan (derangement) dari [n]={1,2,,n} adalah permutasi dari elemen [n] sehingga setiap elemen selalu berpindah posisi (tidak memiliki titik tetap). Sebagai contoh, 231 dan 312 adalah peracakan dari [3] dan tidak ada peracakan lain yang mungkin dari himpunan tersebut. Misalkan D(n) menyatakan banyaknya peracakan dari [n]. Dengan menggunakan pembuktian kombinatorial, buktikan bahwa
n!=k=0n(nk)D(nk)dengan n0.

Pembahasan