Pengukuran merupakan dasar dalam memahami konsep-konsep fisika. Dalam dunia sains, kemampuan untuk mengukur besaran fisika dengan tepat dan akurat menjadi kunci untuk mengembangkan teori dan aplikasi. Artikel ini dirancang untuk membantu Anda memperdalam pemahaman tentang pengukuran fisika melalui berbagai soal dan pembahasan. Mulai dari pengenalan alat ukur seperti mistar, jangka sorong, hingga mikrometer sekrup, hingga penerapannya, setiap soal dirancang untuk melatih kemampuan analisis dan pemecahan masalah. Mari eksplorasi lebih jauh dan tingkatkan pemahaman Anda dalam pengukuran fisika. Selamat belajar!
Artikel ini ditulis berdasarkan beberapa sumber, termasuk sumber berbahasa Inggris. Oleh karena itu, untuk meminimalisasi kesalahan penafsiran, padanan untuk beberapa kata/istilah diberikan dalam tabel berikut.
$$\begin{array}{ccc} \hline \text{No.} & \text{Bahasa Indonesia} & \text{Bahasa Inggris} \\ \hline 1. & \text{Alat Ukur} & \text{Measuring Instrument} \\ 2. & \text{Pengukuran} & \text{Measurement} \\ 3. & \text{Besaran Pokok} & \text{Fundamental Quantity} \\ 4. & \text{Besaran Turunan} & \text{Derived Quantity} \\ 5. & \text{Mistar} & \text{Ruler} \\ 6. & \text{Jangka Sorong} & \text{Veriner Caliper} \\ 7. & \text{Mikrometer Sekrup} & \text{Micrometer Screw Gauge} \\ 8. & \text{Jam Sukat} & \text{Stopwatch} \\ 9. & \text{Neraca Ohaus} & \text{Ohaus Balance} \\ 10. & \text{Massa} & \text{Mass} \\ 11. & \text{Panjang} & \text{Length} \\ 12. & \text{Suhu} & \text{Temperature} \\ 13. & \text{Intensitas Cahaya} & \text{Light Intensity} \\ 14. & \text{Kuat Arus Listrik} & \text{Electric Current} \\ 15. & \text{Waktu} & \text{Time} \\ 16. & \text{Skala Utama} & \text{Main Scale} \\ 17. & \text{Skala Nonius} & \text{Vernier Scale} \\ \hline \end{array}$$
Today Quote
Bagian Pilihan Ganda
Soal Nomor 1
Alat ukur berikut yang dapat digunakan untuk mengukur diameter kelereng adalah $\cdots \cdot$
Opsi A menunjukkan gambar mikrometer sekrup, digunakan untuk mengukur panjang benda dengan skala terkecil $0,\!01$ mm sehingga cocok dipakai untuk mengukur diameter kelereng.
Opsi B menunjukkan gambar mistar, digunakan untuk mengukur panjang benda dengan skala terkecil $1$ mm. Karena kelereng umumnya memiliki ukuran yang lebih kecil dari itu, mistar tidak cocok digunakan untuk mengukur diameternya.
Opsi C menunjukkan gambar jam sukat (stopwatch), digunakan untuk mengukur waktu, bukan panjang benda.
Opsi D menunjukkan gambar amperemeter, digunakan untuk mengukur kuat arus listrik, bukan panjang benda.
Opsi E menunjukkan gambar neraca Ohaus, digunakan untuk mengukur massa benda, bukan panjang benda.
Jadi, alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur diameter kelereng adalah mikrometer sekrup, yang ditunjukkan oleh gambar pada opsi A.
(Jawaban A)
Soal Nomor 1
Jika $a, b,$ dan $c$ ketiganya adalah hasil pengukuran besaran panjang, ekspresi matematika berikut yang tidak mungkin terjadi sebagai hasil dari proses pengukuran adalah $\cdots \cdot$
A. $4\pi a^2bc$
B. $b^2-3ac$
C. $b^3+ac$
D. $ac^2-2b^2c$
E. $abc+3b^3$
Tanpa mengurangi keumuman, asumsikan $a, b,$ dan $c$ memiliki satuan meter (m).
Opsi A: Perhatikan bahwa $a^2$ memiliki satuan $\text{m}^2.$ Ini berarti, $a^2bc$ akan memiliki satuan $\text{m}^2 \cdot m \cdot m = \text{m}^4.$ Dengan demikian, ekspresi matematika $4\pi a^2bc$ mungkin terjadi.
Opsi B: Perhatikan bahwa $b^2$ memiliki satuan $\text{m}^2.$ Sementara itu, $ac$ juga memiliki satuan $\text{m} \cdot \text{m} = \text{m}^2.$ Ini berarti, $b^2-3ac$ dapat dihitung hasilnya karena kedua sukunya memiliki satuan yang sama, yaitu $\text{m}^2.$ Dengan demikian, ekspresi matematika $b^2-3ac$ mungkin terjadi.
Opsi C: Perhatikan bahwa $b^3$ memiliki satuan $\text{m}^3.$ Sementara itu, $ac$ juga memiliki satuan $\text{m} \cdot \text{m} = \text{m}^2.$ Ini berarti, $b^3+ac$ tidak dapat dihitung hasilnya karena kedua sukunya memiliki satuan yang berbeda. Dengan demikian, ekspresi matematika $b^3+ac$ tidak mungkin terjadi.
Opsi D: Perhatikan bahwa $ac^2$ memiliki satuan $\text{m} \cdot \text{m}^2 = \text{m}^3.$ Sementara itu, $b^2c$ juga memiliki satuan $\text{m}^2 \cdot \text{m} = \text{m}^3.$ Ini berarti, $ac^2-2b^2c$ dapat dihitung hasilnya karena kedua sukunya memiliki satuan yang sama, yaitu $\text{m}^3.$ Dengan demikian, ekspresi matematika $ac^2-2b^2c$ mungkin terjadi.
Opsi E: Perhatikan bahwa $abc$ memiliki satuan $\text{m} \cdot \text{m} \cdot \text{m} = \text{m}^3.$ Sementara itu, $b^3$ juga memiliki satuan $\text{m}^3.$ Ini berarti, $abc+3b^3$ dapat dihitung hasilnya karena kedua sukunya memiliki satuan yang sama, yaitu $\text{m}^3.$ Dengan demikian, ekspresi matematika $abc+3b^3$ mungkin terjadi.
Jadi, ekspresi matematika yang tidak mungkin terjadi sebagai hasil dari proses pengukuran adalah $\boxed{b^3+ac}.$
(Jawaban C)
Soal Nomor 2
Hasil pengukuran panjang suatu balok adalah $2,\!460 \pm 0,\!005)$ cm. Penulisan ini memiliki arti $\cdots \cdot$
A. NST alat ukur = $0,\!005$ cm dan $2,\!455$ cm ≤ panjang balok ≤ $2,\!465$ cm
B. NST alat ukur = $0,\!005$ cm dan panjang balok = $2,\!465$ cm
C. NST alat ukur = $0,\!01$ cm dan $2,\!455$ cm ≤ panjang balok ≤ $2,\!465$ cm
D. NST alat ukur = $0,\!01$ cm dan $2,\!45$ cm ≤ panjang balok ≤ $2,\!46$ cm
E. NST alat ukur = $0,\!01$ cm dan panjang balok = $2,\!46$ cm
Hasil pengukuran $2,\!460 \pm 0,\!005)$ cm memiliki arti sebagai berikut.
– $2,\!460$ cm adalah nilai pengukuran utama atau panjang balok yang diukur.
– $\pm 0,\!005$ menunjukkan ketidakpastian pengukuran, yaitu selisih maksimum dari nilai sebenarnya dengan nilai terukur.
Ketidakpastian pengukuran $\pm 0,\!005$ sama dengan setengah nilai skala terkecil (NST) alat ukur yang digunakan. Ini berarti, NST-nya adalah $2 \times 0,\!005 = 0,\!01$ cm. Sementara itu, panjang balok tersebut berada dalam rentang:
– Minimum: $2,\!460-0,\!005 = 2,\!455$ cm
– Maksimum:$2,\!460+0,\!005 = 2,\!465$ cm
Jadi, panjang baloknya adalah $2,\!455$ cm ≤ panjang balok ≤ $2,\!465$ cm.
(Jawaban C)
Soal Nomor 2
Hasil pengukuran panjang dan lebar sebidang tanah berbentuk persegi panjang berturut-turut adalah $15,\!35~\text{m}$ dan $12,\!5~\text{m}.$ Luas tanah tersebut menurut aturan angka penting adalah $\cdots~\text{m}^2.$
A. $191,\!875$
B. $191,\!88$
C. $191,\!87$
D. $191,\!9$
E. $192$
Diketahui $p = 15,\!35~\text{m}$ dan $\ell = 12,\!5~\text{m}.$ Dengan demikian, luas tanah tersebut dinyatakan oleh
$$\begin{aligned} L & = p\ell \\ & = 15,\!35 \cdot 12,\!5 \\ & = 191,\!875~\text{m}^2. \end{aligned}$$Perhatikan bahwa $p = 15,\!35$ memiliki $4$ angka penting, sedangkan $\ell = 12,\!5$ memiliki $3$ angka penting. Berdasarkan aturan angka penting, $L$ harus memiliki angka penting dengan jumlah paling sedikit dari pengalinya, yaitu $3.$ Ini berarti, luas tanah tersebut menurut aturan angka penting adalah $192~\text{m}$ (pembulatan ke atas dari $191,\!875~\text{m}^2$).
(Jawaban E)
Soal Nomor 3
Hasil pengukuran panjang diameter suatu logam dengan menggunakan jangka sorong tampak seperti gambar berikut.
A. $1,\!31$ cm D. $1,\!37$ cm
B. $1,\!33$ cm E. $1,\!39$ cm
C. $1,\!35$ cm
Perhatikan kembali hasil pengukuran diameter logam tersebut dengan saksama.
Dari gambar tersebut, tampak bahwa skala utama jangka sorong menunjukkan nilai $1,\!3$ cm. Nilai pada skala nonius dapat dilihat dari garis yang terbentuk secara lurus dengan skala utama. Dari gambar, terlihat bahwa nilai skala noniusnya berada pada garis ke-5, yaitu $5$ cm. Dengan demikian,
$$\begin{aligned} d_{\text{logam}} & = \text{nilai skala utama} + 0,\!01 \cdot \text{nilai skala nonius} \\ & = 1,\!3 + 0,\!01 \cdot 5 \\ & = 1,\!35~\text{cm}. \end{aligned}$$Jadi, diameter logam tersebut adalah $\boxed{1,\!35~\text{cm}}.$
(Jawaban C)
Soal Nomor 4
Tebal dua buah pelat besi diukur dengan menggunakan jangka sorong. Hasilnya digambarkan sebagai berikut.
Selisih tebal kedua pelat besi tersebut adalah $\cdots~\text{mm}.$
A. $0,\!3$ D. $0,\!8$
B. $0,\!6$ E. $1,\!7$
C. $0,\!7$
Perhatikan kembali hasil pengukuran tebal kedua pelat besi tersebut dengan saksama.
Untuk pelat besi pertama, skala utama jangka sorong menunjukkan nilai $2,\!4$ cm, sedangkan nilai skala noniusnya berada pada garis ke-1, yaitu $1$ cm. Dengan demikian,
$$\begin{aligned} t_1 & = \text{nilai skala utama} + 0,\!01 \cdot \text{nilai skala nonius} \\ & = 2,\!4 + 0,\!01 \cdot 1 \\ & = 2,\!41~\text{cm}. \end{aligned}$$Ini berarti, tebal pelat besi pertama adalah $2,\!41~\text{cm}.$
Berikutnya, untuk pelat besi kedua, skala utama jangka sorong menunjukkan nilai $2,\!3$ cm, sedangkan nilai skala noniusnya berada pada garis ke-4, yaitu $4$ cm. Dengan demikian,
$$\begin{aligned} t_2 & = \text{nilai skala utama} + 0,\!01 \cdot \text{nilai skala nonius} \\ & = 2,\!3 + 0,\!01 \cdot 4 \\ & = 2,\!34~\text{cm}. \end{aligned}$$Ini berarti, tebal pelat besi kedua adalah $2,\!34~\text{cm}.$
Selisih tebal kedua pelat besi tersebut adalah
$$\begin{aligned} t_{\text{selisih}} & = t_1-t_2 \\ & = 2,\!41-2,\!34 \\ & = 0,\!07~\text{cm} = 0,\!7~\text{mm}. \end{aligned}$$Jadi, selisih tebal kedua pelat besi tersebut adalah $\boxed{0,\!7~\text{mm}}.$
(Jawaban C)
Soal Nomor 5
Pengukuran sisi-sisi sebuah bidang berbentuk persegi panjang dengan menggunakan jangka sorong memperoleh hasil seperti yang tampak pada gambar berikut.
Luas bidang tersebut sesuai aturan angka penting adalah $\cdots~\text{cm}^2.$
A. $9,\!84$ D. $4,\!39$
B. $4,\!92$ E. $3,\!44$
C. $4,\!52$
Perhatikan kembali hasil pengukuran panjang dan lebar bidang tersebut dengan saksama.
Untuk ukuran panjang, skala utama jangka sorong menunjukkan nilai $3,\!7$ cm, sedangkan nilai skala noniusnya berada pada garis ke-5, yaitu $5$ cm. Dengan demikian,
$$\begin{aligned} p & = \text{nilai skala utama} + 0,\!01 \cdot \text{nilai skala nonius} \\ & = 3,\!7 + 0,\!01 \cdot 5 \\ & = 3,\!75~\text{cm}. \end{aligned}$$Ini berarti, panjang bidang tersebut adalah $3,\!75~\text{cm}.$
Berikutnya, untuk ukuran lebar, skala utama jangka sorong menunjukkan nilai $1,\!1$ cm, sedangkan nilai skala noniusnya berada pada garis ke-7, yaitu $7$ cm. Dengan demikian,
$$\begin{aligned} \ell & = \text{nilai skala utama} + 0,\!01 \cdot \text{nilai skala nonius} \\ & = 1,\!1 + 0,\!01 \cdot 7 \\ & = 1,\!17~\text{cm}. \end{aligned}$$Ini berarti, lebar bidang tersebut adalah $1,\!17~\text{cm}.$
Luas bidang tersebut adalah
$$\begin{aligned} L & = p\ell \\ & = 3,\!75 \cdot 1,\!17 \\ & = 4,\!3875~\text{cm}^2. \end{aligned}$$Karena $p$ dan $\ell$ keduanya sama-sama memiliki $3$ angka penting, luasnya juga harus memiliki $3$ angka penting. Hal ini sesuai dengan aturan angka penting, yaitu hasil perkaliannya harus memuat angka penting dengan kuantitas paling sedikit. Ini berarti, luas bidang tersebut sesuai aturan angka penting adalah $\boxed{4,\!39~\text{cm}^2}.$
(Jawaban D)
Soal Nomor 6
Perhatikan gambar hasil pengukuran berikut.
Seorang siswa mengukur panjang, lebar, dan tinggi sebuah balok dengan menggunakan jangka sorong sehingga dihasilkan pengukuran seperti gambar tersebut. Volume balok tersebut sesuai aturan angka penting adalah $\cdots~\text{cm}^3.$
A. $176,\!282964$
B. $176,\!283$
C. $176,\!28$
D. $176,\!3$
E. $176$
Perhatikan kembali hasil pengukuran panjang, lebar, dan tinggi balok tersebut dengan saksama.
Untuk ukuran panjang, skala utama jangka sorong menunjukkan nilai $4,\!2$ cm, sedangkan nilai skala noniusnya berada pada garis ke-9, yaitu $9$ cm. Dengan demikian,
$$\begin{aligned} p & = \text{nilai skala utama} + 0,\!01 \cdot \text{nilai skala nonius} \\ & = 4,\!2 + 0,\!01 \cdot 9 \\ & = 4,\!29~\text{cm}. \end{aligned}$$Ini berarti, panjang balok tersebut adalah $4,\!29~\text{cm}.$
Berikutnya, untuk ukuran lebar, skala utama jangka sorong menunjukkan nilai $5,\!6$ cm, sedangkan nilai skala noniusnya berada pada garis ke-9, yaitu $6$ cm. Dengan demikian,
$$\begin{aligned} \ell & = \text{nilai skala utama} + 0,\!01 \cdot \text{nilai skala nonius} \\ & = 5,\!6 + 0,\!01 \cdot 6 \\ & = 5,\!66~\text{cm}. \end{aligned}$$Ini berarti, lebar balok tersebut adalah $5,\!66~\text{cm}.$
Terakhir, untuk ukuran tinggi, skala utama jangka sorong menunjukkan nilai $7,\!2$ cm, sedangkan nilai skala noniusnya berada pada garis ke-9, yaitu $6$ cm. Dengan demikian,
$$\begin{aligned} t & = \text{nilai skala utama} + 0,\!01 \cdot \text{nilai skala nonius} \\ & = 7,\!2 + 0,\!01 \cdot 6 \\ & = 7,\!26~\text{cm}. \end{aligned}$$Ini berarti, tinggi balok tersebut adalah $7,\!26~\text{cm}.$
Volume balok tersebut adalah
$$\begin{aligned} V & = p\ell t \\ & = 4,\!29 \cdot 5,\!66 \cdot 7,\!26 \\ & = 176,\!282964~\text{cm}^3. \end{aligned}$$Karena $p, \ell,$ dan $t$ ketiganya sama-sama memiliki $3$ angka penting, volumenya juga harus memiliki $3$ angka penting. Hal ini sesuai dengan aturan angka penting, yaitu hasil perkaliannya harus memuat angka penting dengan kuantitas paling sedikit. Ini berarti, volume balok tersebut sesuai aturan angka penting adalah $\boxed{176~\text{cm}^3}.$
(Jawaban E)
Soal Nomor 2
Kedudukan skala sebuah mikrometer sekrup yang digunakan untuk mengukur diameter sebutir kelereng dapat dilihat pada gambar berikut. Berdasarkan gambar tersebut, diameter kelereng itu adalah $\cdots~\text{mm}.$
A. $11,\!15$ D. $5,\!75$
B. $9,\!19$ E. $5,\!46$
C. $8,\!16$
Perhatikan kembali hasil pengukuran diameter kelereng tersebut dengan saksama.
Dari gambar tersebut, tampak bahwa skala utama mikrometer sekrup menunjukkan nilai $8$ mm. Nilai pada skala nonius dapat dilihat dari pertemuan garis pada skala utama dan skala nonius. Dari gambar, terlihat bahwa nilai skala noniusnya berada pada garis ke-16. Dengan demikian,
$$\begin{aligned} d_{\text{kelereng}} & = \text{nilai skala utama} + 0,\!01 \cdot \text{nilai skala nonius} \\ & = 8 + 0,\!01 \cdot 16 \\ & = 8,\!16~\text{mm}. \end{aligned}$$Jadi, diameter kelereng tersebut adalah $\boxed{8,\!16~\text{mm}}.$
(Jawaban C)
Bagian Uraian
Soal Nomor 1
Anda diberikan tiga alat ukur panjang, yaitu mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Tentukan alat yang tepat untuk mengukur besaran-besaran berikut ini.
a. Panjang buku fisika
b. Diameter dalam tabung kaca
c. Diameter luar tabung kaca
d. Tebal uang logam
e. Diameter kawat logam
Mistar merupakan alat ukur panjang yang biasa digunakan untuk mengukur benda yang digunakan sehari-hari. Kita sering kali menggunakan mistar dengan panjang 30 cm dengan ketelitian sebesar $1$ mm. Sementara itu, jangka sorong digunakan untuk mengukur ketebalan, diameter luar atau dalam, dan kedalaman benda kecil. Biasanya, ketelitiannya sebesar $0,\!1$ mm. Terakhir, mikrometer sekrup dipakai untuk mengukur tebal atau diameter benda dengan ukuran yang lebih kecil lagi karena ketelitiannya $0,\!01$ mm.
Panjang buku fisika dapat diukur dengan menggunakan mistar. Diameter dalam dan diameter luar tabung kaca dapat diukur dengan menggunakan jangka sorong. Sementara itu, tebal uang logam dan diameter kawat logam dapat diukur dengan memakai mikrometer sekrup karena ukurannya yang sangat kecil.
Jadi, simpulan terkait alat yang tepat untuk mengukur lima besaran tersebut dapat dinyatakan dalam tabel berikut.
$$\begin{array}{c|c} \hline \text{Besaran} & \text{Alat ukur} \\ \hline \text{Panjang buku fisika} & \text{Mistar} \\ \text{Diameter dalam tabung kaca} & \text{Jangka sorong} \\ \text{Diameter luar tabung kaca} & \text{Jangka sorong} \\ \text{Tebal uang logam} & \text{Mikrometer sekrup} \\ \text{Diameter kawat logam} & \text{Mikrometer sekrup} \\ \hline \end{array}$$