Kode Morse: Sejarah, Penggunaan, dan Contohnya

Komunikasi adalah proses penyampaian dan/atau penerimaan pesan atau informasi antara dua entitas atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami dengan baik. Agar komunikasi dapat berlangsung, kita membutuhkan perangkat yang disebut sebagai bahasa. Oleh karena itu, dua entitas atau lebih yang terlibat dalam komunikasi harus menguasai bahasa yang dipakai. Jika tidak, maka kemungkinan besar akan terjadi ketidakpahaman, kebingungan, misinformasi, salah tafsir, dan sebagainya. 

Nenek moyang kita pada zaman dahulu menggunakan berbagai ragam bahasa untuk melakukan komunikasi. Salah satunya adalah dengan menggunakan kode berupa susunan titik dan garis yang melambangkan huruf, angka, dan tanda baca tertentu. Bahasa pengkodean ini dipakai secara luas dalam telekomunikasi. Kita, anak cucunya, menyebutnya dengan istilah kode Morse.

Quote by Carl Karcher

If the money we donate helps one child or can ease the pain of one parent, those funds are well spent.

Kode Morse atau sandi Morse merupakan sistem representasi huruf, angka, tanda baca dan sinyal dengan menggunakan kode titik (dot, ) dan garis (dash, ) yang disusun mewakili karakter tertentu pada alfabet atau sinyal (pertanda) tertentu yang disepakati penggunaannya di seluruh dunia. Kode Morse diciptakan oleh Samuel F.B. Morse (17911872) bersama dengan temannya, Alfred Vail (18071859) pada tahun 1835.

Kode Morse pertama kali digunakan secara luas setelah teknologi radio dan telegrafi berkembang pesat pada abad ke-19. Kode Morse saat itu dipakai dalam pengiriman pesan jarak jauh yang melibatkan penggunaan teknologi radio CW (continuous wave atau gelombang kontinu, yaitu gelombang elektromagnetik yang frekuensi dan amplitudonya konstan, seperti gelombang sinus) sebelum komunikasi radio dengan suara ditemukan. Radio pada saat itu tidak mampu mengirimkan gelombang suara, tetapi dapat mengirimkan bunyi sederhana, seperti bunyi panjang-pendek dari kode Morse.

Gelombang sinus merupakan salah satu contoh gelombang kontinu
Gelombang sinus merupakan salah satu contoh gelombang kontinu

Mulai tahun 1997, kode Morse tidak lagi menjadi model komunikasi resmi di laut lepas (high seas). Kode Morse digantikan oleh GMDSS (Global Maritime Distress and Safety System) yang menggunakan gelombang radio berfrekuensi tinggi dan satelit. Penggunaannya juga diwajibkan oleh Organisasi Maritim Internasional bagi kapal dengan berat di atas 300 ton dan kapal-kapal yang membawa 12 atau lebih penumpang di laut internasional.

Pada masa perkembangan hingga pertengahan abad ke-20, kode Morse menjadi bahasa untuk berkomunikasi dengan jangkauan terluas dan tercepat. Kode Morse dijadikan sebagai sarana utama pengiriman berita di kantor-kantor pos di seluruh dunia hingga telepon menjadi populer di masyarakat.

Sinyal yang paling umum digunakan dalam kode Morse adalah sinyal SOS dengan kode Morse: ( ––– ), yaitu kode yang dipakai sebagai tanda darurat internasional, yang memiliki arti “selamatkanlah jiwa kami” (save our souls). Penggunaan sinyal SOS juga tidak boleh sembarangan. Apabila memakainya pada saat tidak dalam keadaan darurat, maka bisa mengakibatkan ancaman hukuman.

Sinyal SOS yang diukir pada pasir
Sinyal SOS yang diukir pada pasir

Durasi pengiriman kode Morse diukur dalam satuan kata per menit (word per minute; disingkat WPM). Umumnya durasi pengiriman kode Morse berada pada selang 8 sampai 50 WPM. 

Perlu diketahui juga bahwa kode Morse merupakan bagian dari kriptografi. Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari tentang teknik atau cara menyampaikan pesan secara tersembunyi dengan melibatkan fitur enkripsi data. Kode Morse banyak dipakai untuk melakukan komunikasi secara rahasia sehingga menjadi bagian dari kriptografi yang tentunya sangat menarik untuk dipelajari oleh setiap orang. Selain itu, kode Morse juga banyak digunakan di bidang komputer, terutama pemrograman.

Penyampaian kode Morse dapat dilakukan dengan beberapa cara dan melibatkan penggunaan berbagai media di sekitar kita, yaitu:

  1. Suara (peluit)
  2. Simbol
  3. Ketukan (jari)
  4. Sinar (lampu, senter, lilin, api)
  5. Gerakan bendera
  6. Tulisan
  7. Denyut listrik (telegraf)

Ada prinsip yang berlaku untuk semua cara penyampaian kode Morse di atas, yaitu durasi pendek-panjangnya. Sebagai contoh, jika peluit ditiup secara singkat, maka itu menandakan titik. Jika ditiup lebih lama, itu menandakan garis. Contoh lain, jika jari diketuk secara cepat, maka itu menandakan titik. Jika diketuk lebih lama, itu menandakan garis.

Baca Juga: Materi, Soal, dan Pembahasan – Bahasa Panda (Kriptogram)

Kode Morse dalam Kepramukaan

Kode Morse juga dipelajari dan digunakan dalam kepramukaan atau kepanduan. Kode Morse biasanya disampaikan dengan menggunakan senter atau peluit pramuka. Jika peluit ditiup dengan durasi pendek, maka itu berarti mewakili titik. Sebaliknya, jika ditiup dengan durasi panjang, maka itu berarti mewakili garis. Kode Morse juga digunakan sebagai kunci dalam memecahkan sandi rumput.

 Kemampuan menerima dan mengirimkan kode Morse merupakan salah satu dari kecakapan pada pramuka dengan anugerah berupa Tanda Kecakapan Khusus (TKK). Orang yang menerima TKK tersebut biasanya dikenal sebagai juru isyarat Morse.

Berikut ini merupakan tabel karakter dan kode Morse-nya. Mnemonik pada kolom terakhir merupakan kata-kata yang dipakai untuk mempermudah kita dalam menghafal kode Morse yang bersesuaian dengan karakter pada baris itu. Huruf O mewakili garis (), sedangkan huruf vokal lain mewakili titik (), dan abaikan huruf konsonan. Sebagai contoh, BONAPARTE mewakili mnemonik untuk kode Morse dari karakter B. Huruf vokalnya: OAAA sehingga kode Morse yang sesuai adalah –••• (garis-titik-titik-titik). 

$$\begin{array}{cc} \text{No.} & \text{Karakter} & \text{Kode Morse} & \text{Mnemonik} \\ \hline 1. & \text{A} & \bullet\,\textbf{-} & \text{ANO} \\ 2. & \text{B} & \textbf{-} \bullet \bullet\,\bullet & \text{BONAPARTE} \\ 3. & \text{C} & \textbf{-} \bullet\textbf{-}\, \bullet & \text{COBA-COBA} \\ 4. & \text{D} & \textbf{-} \bullet \bullet & \text{DOMINAN} \\ 5. & \text{E} & \bullet & \text{EGG} \\ 6. & \text{F} & \bullet \bullet \textbf{-}\,\bullet & \text{FATHER JOE} \\ 7. & \text{G} & \textbf{-}\, \textbf{-} \,\bullet & \text{GOLONGAN} \\ 8. & \text{H} & \bullet \bullet \bullet\,\bullet & \text{HIMALAYA} \\ 9. & \text{I} & \bullet\,\bullet & \text{ISLAM} \\ 10. & \text{J} & \bullet\,\textbf{-}\,\textbf{-}\,\textbf{-} & \text{JAGO LORO} \\ 11. & \text{K} & \textbf{-} \, \bullet \, \bullet & \text{KOMANDO} \\ 12. & \text{L} & \bullet\,\textbf{-}\,\bullet\,\bullet & \text{LEMONADE} \\ 13. & \text{M} & \textbf{-}\,\textbf{-} & \text{MOTOR} \\ 14. & \text{N} & \textbf{-}\,\bullet & \text{NOTES} \\ 15. & \text{O} & \textbf{-}\,\textbf{-}\,\textbf{-} & \text{OMOTO} \\ 16. & \text{P} & \bullet\,\textbf{-}\,\textbf{-}\,\bullet & \text{PERTOLONGAN} \\ 17. & \text{Q} & \textbf{-}\,\textbf{-}\,\bullet\,\textbf{-} & \text{QOMOKARO} \\ 18. & \text{R} & \bullet\,\textbf{-}\,\bullet & \text{RASOVE} \\ 19. & \text{S} & \bullet\,\bullet\,\bullet & \text{SAHARA} \\ 20. & \text{T} & \textbf{-} & \text{TON} \\ 21. & \text{U} & \bullet\,\bullet\,\textbf{-} & \text{UNESCO} \\ 22. & \text{V} & \bullet\,\bullet\,\bullet~\textbf{-} & \text{VERSIKARO} \\ 23. & \text{W} & \bullet\,\textbf{-}\,\textbf{-} & \text{WINOTO} \\ 24. & \text{X} & \textbf{-}\,\bullet\,\textbf{-}\,\textbf{-} & \text{XOSENDERO} \\ 25. & \text{Y} & \textbf{-}\,\bullet\,\textbf{-}\,\textbf{-} & \text{YOSIMOTO} \\ 26. & \text{Z} & \textbf{-}\,\textbf{-}\,\bullet\,\bullet & \text{ZOROASTER} \\ 27. & 1 & \bullet\,\textbf{-}\,\textbf{-}\,\textbf{-}\,\textbf{-}\, & – \\ 28. & 2 & \bullet\, \bullet \,\textbf{-}\,\textbf{-}\,\textbf{-}\, & – \\ 29. & 3 & \bullet\, \bullet \,\bullet \, \textbf{-}\,\textbf{-}\, & – \\ 30. & 4 & \bullet\, \bullet \,\bullet \, \bullet \, \textbf{-}\, & – \\ 31. & 5 & \bullet \, \bullet \, \bullet \, \bullet \, \bullet \, & – \\ 32. & 6 & \textbf{-}\, \bullet \, \bullet \, \bullet \, \bullet \, & – \\ 33. & 7 & \textbf{-}\, \textbf{-}\, \bullet \, \bullet \, \bullet \, & – \\  34. & 8 & \textbf{-}\, \textbf{-}\, \textbf{-}\, \bullet \, \bullet \, & – \\  35. & 9 & \textbf{-}\, \textbf{-}\, \textbf{-}\, \textbf{-}\, \bullet \, & – \\  36. & 0 & \textbf{-}\, \textbf{-}\, \textbf{-}\, \textbf{-}\, \textbf{-}\, & – \\  37. & . & \bullet \, \textbf{-}\, \bullet \, \textbf{-}\, \bullet \, \textbf{-} & – \\ 38. & , & \textbf{-}\, \textbf{-}\, \bullet \, \bullet \, \textbf{-}\, \textbf{-} & – \\ 39. & \text{-} & \textbf{-}\, \bullet \, \bullet \, \bullet \, \bullet \, \textbf{-} & – \\ 40. & \text{/} & \textbf{-}\, \bullet \, \bullet \, \textbf{-}\, \bullet & – \\ 41. & ? & \bullet \, \bullet \, \textbf{-}\, \textbf{-}\, \bullet \, \bullet & – \\ 42. & : & \textbf{-}\, \textbf{-}\, \textbf{-}\, \bullet \, \bullet \, \bullet & – \\ 43. & ; & \textbf{-}\, \bullet \, \textbf{-}\, \bullet \, \textbf{-}\, \bullet & – \\ 44. & \text{/} & \textbf{-}\, \bullet \, \bullet \, \textbf{-}\, \bullet & – \\ 45. & ‘ & \bullet \, \textbf{-}\, \textbf{-}\, \textbf{-}\, \textbf{-}\, \bullet & – \\ 46. & ( & \textbf{-}\, \bullet \, \textbf{-}\, \textbf{-}\, \bullet & – \\ 47. & ) & \textbf{-}\, \bullet \, \textbf{-}\, \textbf{-}\, \bullet \, \textbf{-} & – \\ 48. & = & \textbf{-}\, \bullet \, \bullet \, \bullet \, \textbf{-} & – \\ 49. & + & \bullet \, \textbf{-} \, \bullet \, \textbf{-} \, \bullet \, \textbf{-} & – \\ 50. & \times & \textbf{-} \bullet \, \bullet \, \textbf{-} & – \\ \hline \end{array}$$

Ketika kita ingin menulis satu kata dalam kode Morse, ubah setiap karakter dalam kata itu menjadi kode Morse dengan pemisah berupa spasi. Sebagai contoh, ketika ingin menulis AKU, yang terdiri dari 3 huruf, yaitu A, K, dan U, tuliskan kode Morse untuk A terlebih dahulu, kemudian diikuti spasi, lalu tuliskan kode Morse untuk K, spasi lagi, dan terakhir tuliskan kode Morse untuk U. Contoh lain yang lebih lengkap tersaji dalam tabel di bawah.

Lain halnya jika kita ingin menulis beberapa kata sekaligus dengan kode Morse. Untuk mempermudah orang lain memahami pesan, gunakan garis miring ‘/’ sebagai pemisah antarkata. Contohnya diberikan dalam tabel di bawah. Contoh pertama dapat digunakan untuk menembak doi yang sedang menunggu di sana.

Situs Dekripsi dan Enkripsi Kode Morse

Kunjungi situs morsecode.world untuk menerjemahkan tulisan dalam kode Morse, dan sebaliknya. Gunakan tanda . (titik) dan – (strip/tanda hubung) dalam menulis kode Morse. Bagi yang ingin latihan melakukan dekripsi dan/atau enkripsi kode Morse, bisa kunjungi situs aa9pw.com

Sekian pembahasan tentang kode Morse. Semoga artikel ini memberikan sedikit-banyak pemahaman kepada pembaca semua. Apabila ada yang perlu ditambahkan, silakan sampaikan melalui kolom komentar, ya. Salam pengetahuan!

One Reply to “Kode Morse: Sejarah, Penggunaan, dan Contohnya”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *